BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seperti organisme lain,
sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan. Jaringan ini
dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang
terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga
memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut.
Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan
sistem tanah jaringan.
B.
Rumusan Masalah
Membahas beberapa pokok materi
mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa saja jaringan yang ada pada
sebuah tumbuhan
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem jaringan pada tumbuhan.
Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tentang berbagai jaringan pada
tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia
artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah ,
memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya
jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat
kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan
pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan,
jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu
tubuh tumbuhan.
B.
Sistem Jaringan Pada Tumbuhan
Seperti organisme lain,
sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan. Jaringan ini
dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang
terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga
memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut.
Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan
sistem tanah jaringan.
1. Jaringan Dermal
Sistem jaringan dermal terdiri
dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu lapisan sel berdekatan. Hal
kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman
"kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem
jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit
ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu
tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan batang juga mengandung
pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran gas
antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut
kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan
sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan epidermis
berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan
phellogen (kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian
luar batang dan akar untuk melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman.
Para periderm melindungi tanaman dari patogen, luka, mencegah kehilangan air
yang berlebihan, dan insulates tanaman.
2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar
mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan penyimpanan untuk
tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat
mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim
mensintesis dan menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme
tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel
collenchyma memiliki fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada tanaman muda.
Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman sementara tidak menahan
pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan
di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada
tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan
dan jauh lebih kaku.
3. Jaringan Vaskular
Xilem dan floem seluruh
tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka memungkinkan air dan
nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri dari
dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan
elemen kapal membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air
dan mineral untuk perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan
di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di angiosperma. Floem
terdiri sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel
pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan
selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel
trakeid yang tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang
hidup. Companion sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar
dari saringan-tabung.
4. Pertumbuhan Tanaman
Daerah di dalam tanaman yang
mampu pertumbuhan melalui mitosis disebut meristem. Tanaman menjalani dua jenis
pertumbuhan, pertumbuhan primer dan / atau sekunder. Dalam pertumbuhan primer,
tanaman batang dan akar memanjang dengan pembesaran sel sebagai lawan dari
produksi sel baru. Pertumbuhan primer terjadi di daerah yang disebut meristem
apikal. Jenis pertumbuhan memungkinkan tanaman untuk meningkatkan panjang dan
untuk memperpanjang akar lebih dalam ke dalam tanah. Semua tanaman mengalami
pertumbuhan primer. Tanaman yang mengalami pertumbuhan sekunder, seperti pohon,
memiliki meristem lateral yang menghasilkan sel baru. Sel-sel baru meningkatkan
ketebalan batang dan akar. Meristem lateral terdiri dari kambium vaskuler dan
kambium gabus. Ini adalah kambium vaskuler yang bertanggung jawab untuk
memproduksi xilem dan floem sel. Para kambium gabus terbentuk dalam tanaman
dewasa dan kulit kayu hasil.
Di sini akan dibahas macam-macam jaringan
dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan. Jaringan tumbuhan dapat
dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang
terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya
penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk
jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
2. Jaringan
Meristem Primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian
organ yang paling muda. Merupakan perkembangan lebih lanjut dari
pertumbuhan embrional / tunas / lembaga mempunyai kemampuan
untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk
jaringan yang dewasa.
·
jaringan
ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan
yang terus menerus kearah memanjang.
·
letak
Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem
apikal yang mengarah je dominansi apikal
·
Pertumbuhan
jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
·
jaringan
meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.
3.
Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan
meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi
dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai
kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari
organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh
tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu
kambium.
4.
Kambium
Kambium adalah
lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa seperti
(epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim) namun sel selnya mempunyai
kemampuan totipotensi. Karena kambium bisa mersifat meristem lagi
sehingga terjadi pembentukan meristem yang ke dua yang kemudian disebut
jaringan meristem sekunder. Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem
sekunder ini membelah terus menerus, membesar dan berdefrensiasi membentuk
xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut. Membelah keluar membentuk Floem (jaringan pembuluh tapis/kulit) dan
membelah kedalam membentuk Xylem (pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman
membesar pembentukan Xylem/Floem ditujukan untuk
proses transportasi zat.
Xylem yaitu pembuluh untuk sarana
mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh untuk sarana pengangkutan
hasil Fotosintesis perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem
oleh kambium itu ditentukan oleh faktor lingkungan misalnya air dan mineral ,
maka kambium membentuk X/F pada musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda
maka terbentuklah lingkaran tahun. Musim kemarau X/F hanya
terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga pembelahannya
terhambat sedang di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan X/F
menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi lebih tebal , tentu
hitungan batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan
sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan
dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif
dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang
lebih tipis dibandingkan kayu. Berdasarkan kemampuan
pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium vaskuler (intravaskuler):
kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan
xylem). Fungsi : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder. Kambium intervaskuler: kambium yang
terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan. Fungsi: membentuk jari-jari
empulur. Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan
menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
- Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
- Meristem
interkalar atau
meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem
primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem
interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel
meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum
tumbuhnya bunga.
- Meristem
lateral atau
meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder.
Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai
kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada
pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang
sejajar dengan akar dan batang.
Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum
berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
1. Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini
menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua
teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori histogen dari
Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi
epidermis, periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder
pusat. Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan
bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh,
serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
2. Perisikel
(perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar.
Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
3. Kambium fasikuler
(kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem
pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium
hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea
rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar membentuk floem, sementara ke
samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium.
Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
4. Kambium sekunder
(kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat padapermukaan batang
atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea rah luar
membentu sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm
hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.
5.
Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah
berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak
melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
a.
Jaringan Epidermis
Jaringan Epidermis
- Jaringan yang letaknya paling luar
- Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis
yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
- Tidak mengandung
khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita
dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
- Bentuk sel
jaringan epidermis seperti balok
- Mengalami
modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
- Pada tumbuhan yang
sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi
memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan
epidermis antara lain :
- Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya
- Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan
air karena osmosis
- Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
- Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan
tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
- Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau
gutasi
- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung. Epidermis memiliki beberapa struktur khas sebagai berikut :
b. Modifikasi
Epidermis
Epidermis bisa membentuk
aneka ragam bentuk menyesuaikan perannya di Organ tempat keberadaan epidermis
- Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selai itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
- Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.
- Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada
permukaan akar yang dapat diresapi oleh larutan garam-garam tanah.
c.
Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan
jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan
karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik)
dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang
tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.

Nama lainnya adalah jaringan
dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun,
daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim
yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara
disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan
dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan
parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
- Parenkim
asimilasi (klorenkim).
- Parenkim
penimbun.
- Parenkim
air
- Parenkim
penyimpan udara (aerenkim).
- Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang
mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
- Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan
cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk
partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
- Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan
air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit),
tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
- Parenkim
udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara
karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat
pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
d. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk
menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
- Jaringan kolenkim
- Jaringan sklerenkim.
1. Jaringan
Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel
primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian
peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan
fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan
ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang
ekstensif

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan
parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan.
Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan,
karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara
kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
2.
Jaringan
Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
- Penebalan lignin
terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat
tebal.
- Hanya ada sedikit
ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar
jaringan sklerenkim).
- Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim
mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
- Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.),
- sedangkan sklereid
atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh
tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
- Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).
- Sebagian besar
dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan
jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang
lunak.
- Selain mengandung
selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin,
sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
- Sklerenkim terdiri
dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
C. Jaringan
Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Pada tumbuhan berpembuluh yaitu pada
Pterydophyta, dan Spermatophyta pengangkutan air serta garam-garam tanah maupun
hasil-hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh yang terdiri dari dua
kelompok sel yang asalnya sama namun berbeda dalam bentuk, struktur dinding
serta isi selnya. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua
jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan
yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air
serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan
hasil fotosintesis. Pada batang berkas xylem umumnya berasosiasi dengan floem
pada satu ikatan pembuluh. Kombinasi xylem dan floem membentuk sistem jaringan
pembuluh di seluruh tubuh tumbuhan, termasuk semua cabang batang dan akar.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering
disebut jaringan vaskular Disebut jaringan vascular karena sarana
transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk
membawa air dan larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh
itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan
floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa
larutan organik. Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe
sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada
berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah oleh
beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.
Yang merupakan karakteristik
sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel
tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih
besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
1.
Xilem
Xilem, terdiri dari trakeid,
trakea / pembuluh kayu, parenkim xylem, dan serabut / serat xylem. Berdasarkan
asal terbentuknya terbagi menjadi xylem primer dan xylem sekunder. Xilem primer
berasal dari prokambium sedangkan xilem sekunder berasal dari kambium.
Berdasarkan proses terbentuknya xilem primer dapat dibedakan menjadi protoxylem
dan metaxylem. Protoxilem adalah xylem primer yang pertama kali terbentuk
sedangkan metaxilem yang terbentuk kemudian. Protoxilem berdiferensiasi dalam
bagian tubuh primer yang belum selesai pertumbuhan dan diferensiasinya.
Protoxilem dapat mencapai taraf dewasa diantara jaringan-jaringan yang aktif
memanjang dan akan mendapat beban tekanan, sehingga sel ini dapat rusak..
Metaxilem biasanya dibentuk dalam tubuh primer yang sedang tumbuh namun
sebagian besar selnya menjadi dewasa setelah pemanjangan selesai. Berdasarkan
hal itu, jaringan ini kurang dipengaruhi oleh peluasan yang dialami oleh
sel-sel sekelilingnya dibandingkan dengan protoxilem. Elemen pengangkut terdiri
dari trakeid dan komponen pembuluh kayu (trakea). Perbedaan utama antara kedua
macam sel adalah bahwa trakeid berujung runcing yang tidak berperforasi atau
berlubang sedangkan komponen pembuluh kayu berperforasi pada ujung selnya.
Komponen pembuluh kayu tersusun dalam deretan sel memanjang yang berhubungan
satu dengan yang lainpada dinding ujungnya. Dinding ujung komponen trakea yang
terperforasi disebut papan perforasi. Papan perforasi sederhana memiliki hanya
satu lubang dan papan perforasi majemuk berisi banyak lubang
Pada dinding komponen trakea
terdapat noktah sederhana maupun noktah terlindung yang jumlah serta susunannya
bermacam-macam. Macam noktah tergantung kepada tipe sel yang berada
disebelahnya. Diantara dua sel trakeal yang berdampingan biasanya terdapat
sejumlah besar nktah terlindung. Diantara elemen pengangkut dan serat terdapat
beberapa pasangan noktah. Pasangan noktah setengah terlindung atau sederhana
terdapat antara elemen trakeal dengan parenkim xylem. Pada trekeid pengangkutan
air terjadi melalui noktah, Pada keadaan dewasa kedua sel pengangkut tersebut
memiliki dinding sekunder berlignin dengan berbagai macam penebalan dan pada
saat berfungsi dalam pengangkutan isi sel mati,
Sel serat merupakan sel
panjang dengan dinding sekunder yang terlignifikasi. Tebal dinding berbeda-beda
tetapi umumnya lebih tebal dari dinding trakeid. Ada dua macam serat yaitu
serat trakeid.da serat librifor,. Biasanya serat libriform lebih panjang dan
lebih tebal dindingnya dibanding sel trakeid. Serat trakeid memiliki noktah
terlindung yang beruang noktah lebih kecil disbanding ruang noktah pada noktah
terlindung trakea dan trakeid kayu. Parenkim pada xylem sekunder terdiri dari
parenkim xylem yang berdiri tegak sejajar sumbu batang dan parenkim jari-jari
empulur. Kedua macam sel dapat berbeda dalam struktur maupun isinya. Sel parenkim
menyimpan pati, minyak dan zat ergastik. Parenkim jari-jari empulur dapat
dibedakan menjadi sel yang berbaring (“Procumbent”) dan sel tegak (“upright”).
Pada sel baring garis tengah terpanjang kearah radial, pada sel tegak garis
tengah terpanjang adalah tegak (vertical).
Xilem primer mengandung elemen
yang sama seperti xylem sekunder yaitu trakeid, trakea, serta dan sel parenkim,
tetapi sel-sel itu tidak tersusun dalam system aksial dan radial dan tidak ada
jari-jari empulur. Protoxilem biasanya mengandung elemen trakeal yang
dikeliligi parenkim. Jika elemen trakeal rusak maka sel parenkim dapat
menutupinya. Sel-sel yang terdapat dalam metaxilam mencakup elemen trakeal, sel
parenkim , dan serat. Elemen trakeal pada metaxilem akan tetap bertahan setelah
pertumuhan priomer selesai, namun kehilangan fungsi setelah sejumlah xylem
sekunder terbentuk.
Sel atau elemen trakeal primer
menunjukkan bermacam-macam penebalan dinding sekunder. Dinding sekunder pada
sel trakeal yang paling awal dibentuk dapat berbentuk cincin. Sel yang
berdiferensiasi setelah itu dapat berpenebalan spiral dan skalariform ,
kemudian jala, dan akhirnya noktah. Pada suatu bagian tumbuhan, tidak semua
penebalan perlu ditemukan dalam xylem primer.
2.
Floem
Floem terdiri dari unsur tapis
(sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel pengantar,
parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi
menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium
sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan
metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan
metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan
yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera
kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit
dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada.
Elemen tapis yang terdiri dari
sel tapis dan komponen pembuluh tapis merupakan sal-sel floem yang paling
terspesialisasi. Cirinya adalah protoplas yang termasuk sewaktu ontogeny serta
terbatas aktivitas metabolismenya dan adanya daerah tapis. Inti pada elelmen
tapis akan berdegenerasi, organel yang bertahan adalah plastida dan
mitokondria. Plasmalematetap bertahan namun tonoplas rusak sehingga batas
antara vakuola dan sitoplasma hilang. Sel pengantar adalah sel
prenkim yang terspeialisasi untuk dapat bereran dalam hubungan fungsional dngan
elemen tapis yang emngatur translokasi. Sel ini berhubungan dengan elemen tapis
mealui plasmodesmata . Umurnya tergantung pada umur elemen tapis. Sel ini aktif
melakukan metabolisme, inti dan anak inti besar, terdapat plastida, mitokondria
banyak dan sedikit reticulum endoplasma.
Dinding elemen tapis
berbeda-beda tebalnya namun bisanya lebih tebal dari sel parenkim. Dinding
teruatama terssuun oleh selulosa dan pectin. Pada beberapa taksa dinding amat
tebal dan hamper mengisi selurtuh lumen. Daerah tapis merupakan daerah dinding
sel tempat terjadinya kesinambungan antara protoplas dua sel yang berdampingan.
Bagian dinding dengan pori yang relative besar dinamakan papan tapis. Dalam kebanyakan preparat yang dibuat untuk memperlihatkan floem setiap
pori dilapisi oleh kalose yaiyu karbohidrat yang jika terhidrolisis akan
menghasilkan glukosa.. dengan bertambahnya umur elemen tapis, jumlah kalose pun
bertambah. Lapisan dalam pori juga menebal dan kalose tampak puladi permukaan
daerah tapis. Lubang pori bertambah sempit dan kemudian sama sekali tersumbat
jika elemen tapis sudah akan mati.
Sel parenkim floem berisi
berbagai bahan ergastik seperti tannin, pati, dan kristal. Pada floem sekunder
terdapatparenkim tegak dan parenkim jari-jari empulur. Sel sklerenkimsering terdapat pada floem primer maupun sekunder. Serat
dapat hidup atau tidak hidup, yang masih hidup berfungsi dalam penyimpanan
cadangan makanan. Dibandingkan dengan xielm sekunder, floem
sekunder tidak merupakan bagian yang besar dari batang, cabang ataupun akar.
Jumlah floem yang dibentuk lebih sedikit ibanding dengan xylem sekunder.. Yang
dimaksud dengan kulit kayu adalah semua jaringan di sebelah luar kamobium
termasuk floem. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian
kulit kayu paling dalam.
.
BAB III
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan
jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang
berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan
jaringan yang kemampuan membelah , memanjang dan defrensiasinya tak terbatas
sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat
diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan
pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan,
jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu
tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel
yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda.
Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan
pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan
epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan
xylem,dan jaringan floem.
B.
Saran
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Soerodikoesoemo,
Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan
Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html
http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html
boleh minta makalahnya bisa kirim ke email saya untuk tugas kuliah karena bagus, lengkap dan jelas untuk tugas kuliah saya. trimkas
BalasHapus