BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Bulutangkis merupakan cabang
olahraga yang populer di Tanah Air kita. Fakta menunjukkan bahwa di perkotaan,
lapangan bulutangkis terdapat hampi di setiap Rukun Warga (RW), sering
jumlahnya lebih dari sebuah. Di pedesaan pun dapat dijumpai lapangan
bulutangkis. Banyaknya lapangan bulutangkis itu menggambarkan betapa populernya
cabang olahraga di negara kita. Indonesia
memang merupakan negara yang memiliki pemain-pemain bulutangkis yang handal.
Tunas-tunas pebulutangkis pun merekah di mana-mana. Wajah-wajah baru muncul di
arena kejuaraan daerah maupun kejuaraan nasional. Nama-nama baru pebulutangkis
tercantum dalam daftar peserta dalam berbagai even internasional sebagai utusan
bangsa Indonesia. Banyak yang berhasil menjadi juara, mengharumkan nama bangsa.
Oleh karena itu, tunas-tunas baru harus ditumbuhkan agar muncul bintang-bintang
junior untuk mengganti para bintang senior yang mulai pudar sinarnya.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini penulis rumuskan sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah sejarah bulutangkis ?
2.
Apa saja teknis dasar permainan bulutangkis ?
3.
Bagaimanakah peraturan permainan, perwasitan,
dan teknik penyelenggaraan
pertandingan bulutangkis ?
1.3. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman penulis mengenai
masalah yang dibahas dalam makalah ini. Selain itu, tujuan penulisan ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Telaah Artikel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah
Permainan Bulutangkis
Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang
dilahirkan di Poona India, dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi
permainan orang kelas atas. Nama badminton sendiri diambildari nama wilayah
tanah pertanian milik bangsawan Inggris, kemudian ini yang menjadi nama ajang
pertandingan. Di Indonesia permainan
ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya ketika mereka datang ke
mari. Pada awalnya bulutangkis banyak dimainkan di Jawa dan Sumatera, khususnya
Medan yang memiliki perkebunan milik orang asing. Sebelum merdeka sudah banyak
klub didirikan dan mereka itu membuat pertandingan regular antar pemain.
Di Jawa, kota-kota yang memiliki klub selain Jakarta
adalah Bandung, Tegal, Purwokerto, Surabaya. Dari kompetisi tak resmi muncullah
sejumlah nama seperti Sudirman, Ferry Sonneville. Setelah itu baru diadakan
kejuaraan tingkat nasional. Setelah
memiliki pemain nasional, dwitanding kemudian diadakan antar negara, khususnya
dengan Malaya yang waktu itu masih terdiri dari Malaysia dan Singapura. Malaya
merupakan negara terkemuka di dunia karena keberhasilan sejumlah pemain mereka
menjadi juara di Eropa.
Indonesia sendiri mulai berkiprah
di tingkat internasional ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun
1957. Setelah itu semakin diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan
mengalahkan raksasa Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa.
Pemain putri juga muncul dan mendapat nama setelah merebut pula Uber tahun
1975. Pada saat itu demam bulutangkis dengan pemain top seperti Rudy Hartono,
Christian Hadinata, Ade Chandra, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, sangat luar biasa
dan membuat olahraga bulutangkis menjadi olahraga nomor satu di Indonesia. Indonesia
memasuki babak baru karena merebut dua medali emas Olimpiade Barcelona 1992,
yang terus bisa dipertahankan dengan merebut emas pula di Olimpiade Athena
1996, dan Olimpiade Sidney 2000.
2.1.1. Sejarah Thomas Cup
Sekitar tahun 1920 – 1933 yang menjadi juara All
England Championship adalah Sir George Thomas, dilahirkan tahun 1881 dan
meninggal tanggal 23 Juli 1972. Selain menjadi juara perorangan, ia juga selalu
menjuarai ganda putra dan ganda campuran. Selama 30 tahunGeorge Thomas keluar
sebagai juara dalam 90 pertandingan nasional di Eropa dan 50 kali menjuarai
kejuaraan internasional. Selain
tampil sebagai pemain yang sukses di gelanggang pertandingan, George Thomas
juga seorang ahli dalam organisasi. Ia adalah presiden IBF yang pertama ketika
organisasi bulutangkis dunia tersebut didirikan pada tahun 1934 dan berlanjut
sampai 1955.
Pada tahun 1939 Sir George Thomas mengemukakan usulan
dalam pertemuan IBF untuk mengadakan perebutan kejuaraan bulutangkis beregu
putra yang bersifat internasional. Ia mempersembahkan piala pada tahun 1939
untuk diperebutkan pada tahun 1941/1942. Piala ini dibuat di Londondari bahan
perak berlapis emas dengan ukuran tinggi 28 inchi, lebar 16 inchi dan terdiri
dari tiga bagian, yaitu dasar, badan piala, dan tutup. Bagian tutupnya dihiasi
patung seorang pemain pria. Kemudian
diselenggarakan perebutan piala Thomas yang pertama kalinya di Preston Inggris,
yang diikuti oleh Kanada, Denmark, Inggris, Perancis, Irlandia, Wales, USA, dan
Malaya. Dalam kejuaraan tersebut Malaya keluar sebagai juara setelah
mengalahkan Denmark 8–1.
Tahun 1957/1958 merupakan
perebutan piala Thomas yang keempat kalinya, dan untuk pertama kalinya
Indonesia turut serta. Prestasi Indonesia saat itu sungguh luar biasa, karena
sebagai regu yang tidak diperhitungkan pada akhirnya mampu menundukkan juara
bertahan Malaya dengan angka 6–3. Setelah itu praktis Indonesia merajalela
mempertahankan dan memiliki piala Thomas sampai tahun 1984, diseling tahun1967
oleh Malaysia dan Cina tahun 1982. Pada
tahun 1986 sampai 1990 piala Thomas mendekam di Cina dan tahun 1992 di
Malaysia. Baru pada tahun 1994 piala Thomas kembali ke Indonesia dan bersanding
kembali dengan piala Uber untuk yang kedua kalinya setelah tahun 1975.
2.1.2. Sejarah Uber Cup
Piala Uber adalah lambang supremasi bulutangkis beregu
putri, yang pada mulanya diperebutkan dalam kurun waktu tiga tahun sekali.
Namun setelah pertemuan IBF tanggal 19 Mei 1982 berubah menjadi 5 partai.
Pelaksanaannya bersamaan dengan perebutan piala Thomas, dengan sistem dan
partaiyang sama. Piala ini merupakan
sumbangan dari pemain terkenal Inggris, H.S. Uber yang selama kurang lebih 25
tahun berada di arena bulutangkis internasional. Uber sebenarnya memulai
karirnya dalam bulutangkis tahun 1926. Kemudian dalam tahun-tahun berikutnya
karirnya terus meningkat. Tercatat mulai tahun 1935 – 1938 Uber pernah menjadi
juara tunggal putriAll England (1935), juara ganda putri (1937, 1938), dan
ganda campuran bersama suaminya, D.C. Hume, pernah tercatat sebagai pasangan
yang tak terkalahkan selama tahun 1930 sampai tahun 1938. Selama karirnya dalam
bulutangkis pernah menjuarai tak kurang 40 turnamen. Piala Uber secara fisik berbentuk globe dengan bagian atasnya
terdapat patung seorang pemain bulutangkis putri yang sedang mengayunkan raket.
Piala ini terbuat dari perak setinggi kurang lebih 40 cm (18 inchi) dibuat oleh
Messrs Mappin dan Webb of London.
Pada tahun 1956/1957 ditetapkan
sebagai turnamen memperebutkan piala Uber pertama kali, yang diiikuti oleh
Malaya, Hongkong, India yang tergabung dalam zona Asia, Irlandia, Swedia,
Skotlandia, Denmark, Inggris yang tergabung dalam zona Eropa serta Amerika
Serikat dan Kanada dalam zone Amerika. Juaranya adalah Amerika Serikat setelah
mengalahkan Denmark di final. Indonesia
sendiri ikut serta untuk pertama kalinya pada kontes kedua tahun 1959/1960 dan
Indonesia baru menjadi juara untuk pertama kalinya pada tahun 1975. Setelah itu
tidak ada lagi juara. Indonesia seolah-olah ditelan oleh keperkasaan regu
negara lain. Pada perebutan piala Uber yang ke-15 kalinya tahun 1994 di
Jakarta, Indonesia berhasil merebutnya kembali dari juara bertahan Cina,
kemudian dipertahankan di Hongkong pada tahun 1996. Dan terakhir kalinya
Indonesia memboyong piala Uber terjadi pada tahun 1994 yang disandingkan dengan
piala Thomas.
2.2. Perkembangan Olahraga Bulutangkis di Indonesia
Olahraga bulutangkis semakin populer di Indonesia.
Gerakan olahraga bulutangkis merupakan salah satu kegiatan di kalangan
masyarakat Indonesia yang ikut menunjang terbentuknya manusia Indonesia, yang
tidak saja sehat jasmaniah dan rohaniah serta gemar olahraga semata-mata,
melainkan juga dengan satu cita-cita yaitu mengharumkan nama, harkat, dan
derajat negara Indonesia di mata bangsa-bangsa di dunia. Sejak diresmikannya persatuan olahraga badminton di Inggris,
permainan ini mulai berkembang di beberapa wilayah jajahan Inggris, termasuk
Malaysia dan Singapura. Dari dua negara jajahan Inggris inilah diperkirakan
olahraga badminton masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930.
Perkembangan olahraga bulutangkis di Indonesia mulai
merebak ke beberapa daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
sekitar tahun 1930. Pada tahun 1933 di Jakarta sudah ada perkumpulan badminton
bernama “Bataviase Badminton Bond” (BBB). Selanjutnya berdiri pula satu
perkumpulan lagi yang bernama “Bataviase Badminton League”. Kedua perkumpulan
ini akhirnya bersatu menjadi “Bataviase Badminton Unie” (BBU). Pada tahun 1942, diusulkan untuk mengganti
istilah badminton. R.M.S. Tri Tjondrokoesoemo yang waktu itu menjabat sebagai
Ketua ISI (Ikatan Sport Indonesia) mengusulkan nama badminton. Usul itu
mendapat tanggapan positif dan diterima baik oleh kalangan pencinta bulutangkis
dan menyebar luas di seluruh pulau Jawa dan beberapa daerah lainnya di Nusantara.
Satu tahun kemudian di Jakarta
dibentuk suatu gerakan olahraga dengan nama GELORA (Gerakan Latihan Olahraga
Rakyat) sebagai induk bulutangkis yang dipimpin oleh Otto Iskandar Dinata. Pada
tanggal 4 – 6 Mei 1951 para tokoh bulutangkis menyelenggarakan kongres di
Bandung. Mereka sepakat untuk membentuk badan bulutangkis nasional. Maka pada
tanggal 5 Mei 1951 dibentuklah organisasi bulutangkis nasional dengan nama PBSI
(Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia). Sebagai Ketua PBSI pertama adalah
H.R. Rochdi Partaatmadja dan dua Wakil Ketua yaitu Sudirman dan Tri
Tjondrokoesoemo.
Pada tahun 1953 PBSI secara resmi
menjadi calon untuk menjadi anggota IBF. Ini merupakan langkah awal masuk ke
dunia internasional merealisasi ambisi untuk memboyong piala Thomas yang
merupakan kejuaraan dunia beregu putra.
2.3. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis
Untuk dapat bermain bulutangkis
dengan baik terlebih dahulu kita harus memahami bagaimana cara bermain
bulutangkis dan menguasai beberapa teknik/keterampilan dasar permainan ini. Keterampilan teknik dasar permainan
bulutangkis yang perlu dipelajari secara umum dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa bagian, yaitu :
2.3.1. Cara memegang raket (Grip)
Cara memegang raket tidak begitu
sukar karena raket bulutangkis relatif ringan. Teknik memegang raket yang
dianggap baik adalah teknik memegang raket yang dapat digunakan untuk menerima
atau mengembalikan kok dengan mudah.
2.3.2. Sikap berdiri
a.
Sikap berdiri pada saat melakukan servis ada
dua, yaitu :
Ø
Servis forehand dilakukan dengan cara pemain berdiri
di sudut depan garis tengah pada daerah servis kira-kira setengah meter di
belakang garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang,
sementara berat badan bertumpu pada kaki belakang. Pada saat kok dipukul, berat
badan pindahkan ke depan.
Ø
Servis backhand dilakukan dengan cara pemain
berdiri di sudut depan garis tengah pada daerah servis kira-kira setengah meter
di belakang garis pendek. Kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang, berat
badan berada di tengah dan pada saat servis dilakukan berat badan pindahkan ke
depan.
b.
Sikap berdiri pada saat menerima servis, baik
forehand maupun backhand :
Ø
Sikap berdiri untuk permainan tunggal adalah
berdiri pada daerah servis kira-kira di tengah-tengah daerah servis dan satu
meter di belakang garis servis pendek.
Ø
Sikap berdiri untuk permainan ganda adalah
pemain lebih maju ke depan tetapi tidak melewati garis servis pendek. Kaki kiri
di depan dan kaki kanan di belakang. Berat badan berada di kaki depan dengan
posisi labil (kedua kaki agak jinjit). Pada saat servis dilakukan berat badan
dipindahkan ke arah datangnya kok, mungkin ke depan atau belakang tergantung
pada jenis servis.
c.
Sikap berdiri pada saat rally
Sikap
ini sangat bervariasi, tergantung pada posisi pemain, apakah ia melakukan
serangan atau bertahan. Juga harus diperhatikan dari mana arah datangnya kok,
apakah dari depan, belakang, di atas kepala, di samping atau di bawah. Sebagai
patokan, sikap berdiri pemain tunggal dianjutkan untuk selalu berdiri di
tengah-tengah lapangan dan kedua kaki tidak sejajar.
2.3.3. Gerak kaki (foot work)
Gerak
kaki atau kerja kaki adalah gerakan langkah-langkah yang mengatur badan untuk
menempatkan posisi badan agar memudahkan pemain dalam melakukan gerakan memukul
kok sesuai dengan posisinya.
2.3.4. Teknik pukulan (strokes)
a.
Pukulan dengan ayunan raket dari bawah terdiri
dari :
Ø
Servis
Ø
Under arm lob mengangkat kok tinggi
b.
Pukulan mendatar atau menyamping, terdiri dari :
Ø
Drive
Ø
Dropshot
Ø
Netting
c.
Pukulan dari atas kepala, terdiri atas :
Ø
Overhead lob
Ø
Overhead smes
Ø
Chopped
Ø
Dropshot
Ø
Around the head
Ø
Servis
2.4. Peraturan
Permainan, Perwasitan, dan Penyelenggaraan Pertandingan Bulutangkis
2.4.1. Peraturan Permainan
Peraturan permainan ditentukan dan
ditetapkan oleh sidang tahunan organisasi olahraga bulutangkis internasional.
Peraturan ini mulai diperbaiki dan diberlakukan tanggal 1 Agustus 1998 dan
berlaku sampai tahun 2004. Pertengahan tahun 2004 terjadi perubahan dalam
pengaturan skor, yang mulanya untuk ganda putra skor 15 menjadi 21, tunggal
putri dari 11 menjadi 21, sedangkan untuk ganda putra, putri, dan campuran dari
15 menjadi 25.
a.
Lapangan
Lapangan harus berbentuk empat
persegi panjang dengan ukuran panjang 6,71 meter dan lebar 6,10 meter, serta
tinggi net 1,52 meter.
b.
Net dan tiang
Net terbuat dari tali halus dan
berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara 15 – 20 mm. Panjang net
sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan lebarnya 76 cm,
dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5 cm. Tiang net ditancapkan tepat pada titik
tengah ujung garis samping lapangan. Untuk ganda tinggi tiang 155 cm. Bagian
paling atas net di bagian tengah berjarak 1,524 meter dari permukaan lantai dan
pinggiran lapangan berjarak 1,55 meter di atas garis tepi permainan ganda.
c.
Kok (shuttlecock)
Kok biasanya terbuat dari bulu
angsa buatan pabrik, umumnya sudah memiliki standar yang ditentukan IBF. Berat
kok kira-kira 5,67 gram. Bulu angsa yang menancap di gabus yang dibungkus kulit
berwarna putih berjumlah antara 14 – 16 buah dan diikat dua tali agar tidak
mudah lepas.
d.
Raket
Panjang raket 67,95 cm, kepala
raket mempunyai panjang 29,21 cm, lebar 22,86 cm. Pegangan raket tidak
mempunyai ukuran tertentu, tetapi disesuaikan dengan keinginan orang yang
menggunakannya.
e.
Penghitungan (scoring)
Permainan berlaku the best of three games, artinya
maksimal pemain bertanding tiga set (dua set kemenangan). Skor permainan
tunggal putra dan putri adalah 21 angka, sedangkan ganda putra, putri, dan
campuran adalah 25 angka. Jika perhitungan sama-sama mencapai 20 untuk tunggal
dan 24 untuk putri, maka terjadi duece dan pihak pertama kali memperoleh angka
tersebut mempunyai hak untuk menetapkan penambahan (setting) 3 angka. Pihak
yang memenangkan set pertama berhak untuk melakukan servis pertama pada set
berikutnya.
2.4.2. Perwasitan
Seringkali terjadi dalam suatu
kejuaraan seorang atlet merasa dirugikan oleh petugas lapangan, khususnya wasit
yang memimpin pertandingan atau hakim garis sehingga mengganggu konsentrasinya
dan dianggap sebagai penyebab kekalahannya, atau bahkan sang pemain mundur dari
lapangan sebelum pertandingan berakhir. Fenomena tersebut merupakan salah satu
bukti bahwa petugas lapangan (wasit, hakim servis, dan hakim garis) mempunyai
peranan yang besar dalam kesuksesan suatu kejuaraan. Untuk menghindari hal-hal di atas, seorang wasit harus
memperhatikan beberapa hal diantaranya :
a. Menguasai
peraturan permainan.
b.
Berpenampilan meyakinkan dan mantap.
c.
Berwibawa dan mempunyai harga diri.
d.
Berpendirian netral dan tidak memihak kepada
salah satu pemain serta bertindak sebagai penengah.
e.
Tidak terpengaruh oleh pemain atau penonton.
f.
Bersuara lantang dan jelas untuk setiap
kata-kata yang diucapkan.
g.
Selalu cepat tanggap dan inisiatif dalam
mengambil keputusan, terutama bila terjadi kasus pada jalannya pertandingan
yang sedang dipimpinnya.
h.
Memiliki wawasan tentang bulutangkis yang luas.
i.
Setiap saat dapat mengikuti perkembangan
perbulu-tangkisan, terutama bila terjadi perubahan peraturan.
j.
Berusaha memelihara dan meningkatkan mutu
perwasitan.
2.4.3. Penyelenggaraan Permainan Bulutangkis.
2.4.3.1. Sistem pertandingan
Dalam menentukan sistem
pertandingan bulutangkis perlu dipertimbangkan beberapa faktor berikut :
1.
Tujuan pertandingan
2.
Sarana dan prasarana
3.
Waktu yang tersedia
4.
Tenaga pelaksana
5.
Jumlah peserta
6.
Dukungan dana
Pada dasarnya ada dua macam sistem pertandingan,
yaitu :
a.
Sistem gugur, yaitu tata cara pelaksanaan
pertandingan yang menetapkan bahwa setiap peserta yang telah kalah dinyatakan
gugur dan tidak berhak mengikuti pada pertandingan babak selanjutnya.
b.
Sistem kompetisi
Sistem kompetisi dapat dibedakan dalam dua bentuk,
yaitu :
a.
Sistem kompetisi penuh, dimana setiap peserta
akan saling berhadapan dua kali dengan lawan yang sama.
b.
Sistem
setengah kompetisi, dimana peserta saling berhadapan satu kali.
2.4.3.2. Undian pertandingan (drawing)
Cara melaksanakan undian
pertandingan bulutangkis nasional dan internasional harus dengan ketentuan yang
berlaku. Panitia tidak akan memberikan izin mengadakan alternatif undian,
kecuali dalam situasi berikut ini :
1.
Pemain berhalangan karena sakit/cedera
2.
Pemain pengganti tidak boleh memiliki ranking
yang lebih tinggi dari pemain yang berhalangan.
Penggantian pasangan tunggal diizinkan apabila :
1.
Pemain pengganti itu sudah termasuk nominasi
dari asosiasi nasional yang bersangkutan.
2.
Pemain itu tidak mengikuti turnamen tersebut.
Penggantian pasangan ganda :
1.
Seorang pemain ganda yang berhalangan boleh
diganti oleh salah seorang pasangan ganda lainnya.
2.
Jika pasangan asli mendapat bye dan kemudian ada
pengganti pemain, maka pasangan baru tersebut dapat menempati posisi semula,
kalau tidak maka akan diundi kembali.
2.4.3.4. Qualifying Rounds
Bila ada pemain yang tidak masuk
maindraw, maka committee tournament mengadakan pertandingan pendahuluan sebagai
babak kualifikasi, yaitu :
1.
Melaksanakan sejumlah pertandingan yang diatur
oleh committee.
2.
Dianjurkan agar setiap delapan tempat tidak
menempatkan lebih dari satu pemain kualifikasi.
3.
Apabila pemain dari maindraw menarik diri
sebelum babak kualifikasi dimulai, committee berhak mengisi lowongan tersebut
dari peserta kualifikasi.
Dalam pembuatan bagan, jika
terdapat bye maka ditempatkan sisipan pada first round dan selalu dimulai dari
pertengahan sebelah bawah, kemudian disusul pada bagian atas, kembali ke bawah,
dan seterusnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bulutangkis merupakan cabang
olahraga yang populer di Indonesia. Banyaknya lapangan bulutangkis
menggambarkan betapa populernya cabang olahraga di negara kita. Bulutangkis meskipun dikenal sebagai
permainan yang dilahirkan di Poona India, dipopulerkan di Inggris setelah dia
menjadi permainan orang kelas atas. Nama badminton sendiri diambil dari nama
wilayah tanah pertanian milik bangsawan Inggris, kemudian menjadi nama ajang
pertandingan.
Di Jakarta dibentuk suatu gerakan
olahraga dengan nama GELORA (Gerakan Latihan Olahraga Rakyat) sebagai induk
bulutangkis yang dipimpin oleh Otto Iskandar Dinata. Pada tanggal 5 Mei 1951
dibentuklah organisasi bulutangkis nasional dengan nama PBSI (Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia). Tahun 1953 PBSI secara resmi menjadi calon
untuk menjadi anggota IBF, ini merupakan langkah awal masuk ke dunia
internasional dalam cabang olahraga bulutangkis.
3.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun
sangat mengharapkan segala saran-saran dan kritikan bagi para pembaca yang terhormat,
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan pada masa yang akan datang untuk
menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang
memuaskan bagi tugas yang penyusun laksanakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Dinata, Marta dan Tarigan, Herman. 2004. Bulutangkis.
Cetakan Pertama.
Jakarta : Cerdas Jaya.
PBSI. Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis. Jakarta :
PB PBSI.
Telkombet228 Situs Agen Betting Bola & Togel Online Terpecaya Di Indonesia.
BalasHapusKeunggulan Di Telkombet228 :
- Proses kurang dari 1 menit
- CS yang profesional dan ramah yang melayani anda 24jam
- Bonus Cashback 0,5%
- Bonus Referral 0,1% seumur hidup
- Bonus-Bonus menarik lainnya seperti Jackpot hingga ratusan juta rupiah.
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 25ribu
- Semua Bank Online 24 Jam
Hubungi Kami :
LINE : Bandar.asia
WHATSAPP : +855 96 843 1912
Link Untuk Daftar : Mentari228.com
* Kami Memberi Bukti Bukan Hanya Sekedar Janji Ya *