BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada awal
penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga
Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan
jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA
pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).
William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan
meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan
sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat
Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi
ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.
Setelah bertemu
dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada
tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan
menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan
James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang
instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan
Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun
setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith.
1.2.Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan
tentang beberapa pokok pembahasan yang mengenai permainan voli, penulis juga
akan membahas beberapa pembahasan yang mengenai masalah dalam permainan bola
voli. Pembahasan yang akan di paparkan oleh penulis yaitu :
1.
Sejarah Permainan bola voli
2.
Lapangan dan beberapa pembahasan lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.SEJARAH BOLA VOLI
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup
memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang
pemain.
Pada awal
penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga
Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan
jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). William G. Morgan
dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang
didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.Setelah
bertemu dengan James
Naismith (seorang
pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru
yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan
juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani.
William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini
empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James
Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan
yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya,
permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga
permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang
sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif
permainan bola
basket.
Perubahan nama
Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training
School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey
Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School
sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the
International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang
baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield
tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam
kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim
beranggotakan lima orang.Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa
permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di
luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan
oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam
permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan
bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari
satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
2.2.LAPANGAN
PERMAINAN
2.2.1. Ukuran lapangan bola voli
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18
meter. Ukuran tinggi net putra 2,43
meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang
berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan
adalah 5 cm.
2.3.CARA PERMAINAN
Permainan ini
dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu. Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran
penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk
mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola
agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero
adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan
untuk menerima serangan dari lawan. Permainan
voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser
harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser
harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan
semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan
sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing
terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih
dahulu untuk memenangkan suatu babak. Jadi
hanya orang bodoh yang mengatakan bahwa yang penting dalam bermain voli adalah
lompatan yang tinggi, passing yang bagus, dan pukulan yang keras. Tanpa otak maupun kemauan yang cukup
mustahil semua itu bisa tercapai.
2.4.PENGHITUNGAN
ANGKA
Aturan permainan dari bola voli adalah:
- Jika
pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan
bola dan musuh mendapatkan nilai
- Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai
2.4.1.
Sistem Pertandingan
- Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
- Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
- Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
- Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
- Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
- Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
.
- Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
- Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
- Kesalahan meliputi:
¶
Pemain menyentuh net atau melewati garis batas
tengah lapangan lawan.
¶
Tidak
boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan
tanpa mengenai dasar lapangan.
¶
Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum
dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
¶
Pada sat servis bola yang melewati lapangan
dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan
yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
¶ Seluruh pemain harus berada di dalam
lapangan pada saat serve dilakukan.
¶ Pemain melakukan spike di atas lapangan
lawan. o Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara
menendang.
¶ Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali
pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
- Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
- Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
- Diluar
dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
- Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
- Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
- Diluar
dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
2.5.TEKNIK DASAR BOLA VOLI
Teknik dalam permainan bola voli ada 2 macam,
yaitu :
2.5.1.
Teknik
Tanpa Bola.
- Sikap
Siap. Berdiri dengan kaki yang
satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar bahu, kedua
lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135ยบ, kedua tangan ditekuk sedikit
diletakkan rileks didepan tubuh, badan dicondongkan kedepan sampai
tumit terangkat.
- Pengambilan posisi yang tepat & benar.
- Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang,
kesamping kiri & kesamping kanan.
- Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan
Block.
- Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.
- Gerak
meluncur.
- Gerak
tipuan
2.5.2.
Teknik Dengan Bola
a. Service
untuk menyajikan bola pertama.
1. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net ,
kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola
(ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya). Bola dilempar rendah keatas ,
berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan
kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan
dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan
kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.
Jenis Underhand
Service
a.
Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
b.
Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar
keatas.
c.
Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
d. Outside
Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.
2. Overhead Service
Pemain berdiri dengan kaki
kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan
bersama² memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan
memegang bagian atas bola. Bola
dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala
didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap
kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka
bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh
tubuh ikut bergerak. Bola dipukul dan
diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan
lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.
Jenis-jenis Overhead Service
a.
Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
b.
Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
c.
Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
d.
Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.
3.
Floating Service
a. Frontal
Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala,
lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk
sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola. Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan
harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan
atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan
tidak ada gerakan lanjutan
b.
Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain berdiri dengan kedua
kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira²
setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan
ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit. Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah.
Lengan dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan
tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian
tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan
kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat
sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah
mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa
sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.
4. Jump
Service
Jump Serve merupakan salah
satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team
memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama
permainan lawan.
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
- Dapat menjatuhkan mental lawan
- Mempersulit lawan untuk membangun serangan
- Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
- Memudahkan kerja defender
Teknik Jump Serve :
- Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
- Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
- Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
- Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
- Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
- Gerakan harus harmonis dan
berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah².
Cara Melatih
- Untuk control spike, latihan
diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola dilempar sendiri dan spike.
Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan lakukan pada jarak
4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi pukulan.
- Latihan dapat digabung dengan
receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
- Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan
lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya ± 2m, sehingga gerakan
lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun harus berbeda.
- Kontak pukulan pada bola dari jarak
3m berbeda dengan kontak pada bola pada garis belakang, semakin kebelakang
kontak makin dibawah bola.
- Pemukul tangan kanan sebaiknya
melempar bola dengan tangan kanan.
- Latih pemain secara berpasangan untuk
melempar bola tanpa awalan dan tanpa lompatan dari garis belakang dan
jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam lapangan.
- Konsentrasi dalam jump serve sangat
diperlukan, berikan latihan dengan target 10 bola untuk setiap posisi dan lakukan
3 kali dalam 1 minggu.
b. Pass
Bawah berguna untuk passing dan umpan.
·
Pemain
melakukan sikap siap.
·
Kedua
tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45ยบ
dengan badan.
·
Sikap
tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135ยบ menjadi
45ยบ.
·
Tungkai
mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang
terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh
melewati bahu.
·
Kembali
kepada sikap siap.
Jenis-jenisPass Bawah
1.
Pass Bawah
dua Tangan
2.
Pass
Bawah Satu Tangan
3.
Pass
Bawah Bergulir Kesamping
4.
Pass
Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5.
Pass
Bawah Meluncur Kedepan
c. Pass atas berguna untuk passing dan umpan
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan
lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan
dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
- Pemain
melakukan sikap siap.
- Badan
dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan
kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
- Tungkai
ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135ยบ, posisi lengan ditekuk
didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari-jari tangan.
- Tungkai
dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan
atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
·
Kembali
kepada sikap siap.
Jenis-jenis Pass Atas
1.
Pass
Atas Normal
2.
Pass
Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3.
Pass
Atas Bergulir Kesamping
4.
Pass
Atas Meloncat
d. Umpan untuk menyajikan bola pada Smasher.
1.
Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi
badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan
jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.
Jenis-jenis Umpan.
a. Umpan
Normal/Open.
Bola segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan
pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan
ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari
net ± 20cm – 50cm.
b.
Umpan Semi.
Perkenaan bola tepat diatas dahi
segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan,
ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas
parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan
lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher telah
kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.
c. Umpan Straight/Kamboja.
Parabol
bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan
dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm
dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan.
Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah
pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis
samping lapngan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah
didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.
d. Umpan
Quick.
Teknik
umpan ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing
pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk
memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher
meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini
adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola
sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick
A, sedangkan parabol straight disebut quick B.
2. Umpan Kebelakang
Pengumpan menempatkan posisi
badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari
& pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari
tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan
umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah
belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan
kedepan.
3. Smash untuk serangan guna mematikan lawan.
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat
¶ Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan
individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu
langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4
langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur²
merendah untuk membantu tolakan.
¶ Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan
salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai
persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas
sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110ยบ, badan siap
untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
¶ Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan
mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas.
Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi
merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan
vertikal.
¶ Memukul
Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan
lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan
terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi
mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian
atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan &
jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan
lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak
lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus
harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola
keras & cepat turun kelantai.
¶ Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki
mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan
jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan.
Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
Jenis- jenis Smash.
a.
Open
Pemukul melakukan gerak awalan
setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan
jangkauan lengan yang tertinggi.
b. Semi
Setelah
bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan
kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan
menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya
pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih
cepat dari pada smash dengan
bola Open
c. Quick
Begitu
melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat
mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola
diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan
diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola
tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan
tangan yang cepat sangat baik hasil da saat melayang.
d. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah
luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah
paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan
ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya.
Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.
e. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat
meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada
smash normal. Bola yang akan di
smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum
jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras,
perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan,
aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot²
perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan
putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
f.
Dummy
Pemain melakukan gerakan sama
dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola,
bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul
tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang
tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang
tergantung pada situasi.
g. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang
dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi
sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati
garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
h. Kijang
Biasanya
umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan
loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
i.
Double Step
Smash dengan menggunakan gerak
tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan
meloncat. Tolakan pertama
hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul
meloncat dan melakukan serangan.
j.
Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda.
Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum
tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.
4. Block bermanfaat untuk pertahanan di net.
Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan
jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira² lawan akan memukul bola. Proses melakukan bendungan dapat dibagi
menjadi : Awalan, Melompat, Kontak dengan Bola & Mendarat.
Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua
tangan didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari² dikembangkan
lebar². Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong
kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara
eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari
membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah
tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada
saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif
agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat. Jari²
kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat
untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat
sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar² dapat mengurung bola
tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua
kaki dan lentur.
Jenis - Jenis
Block
a. Block Bola Open
Blocker bergerak mendekati
lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada didepan dada.
Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat
posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100ยบ,
kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
b. Block Bola Semi
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi
kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat
setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan
direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 110ยบ, kemudian
blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
c.
Block Bola Quick
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua
tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum
melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam
(sudut lutut ± 135ยบ), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah
lompatan vertical.
Yang perlu mendapat perhatian dari
seorang blocker adalah :
- Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
·
Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan
pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak
sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
·
Lihat body language spiker lawan, kearah mana
spiker itu bergerak.
·
Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak
boleh berada dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block.
·
Side step (Block 2 step) dilakukan untuk
block jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block
jarak yang cukup jauh.
·
Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa
kali disatu tempat, agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan
pandai membaca gerak.
2.6.WASIT DALAM BOLA VOLI
2.6.1. Pedoman Umum Perwasitan Bolavoli
1. Memimpin suatu pertandingan agar dapat
berjalan lancar tanpa mengalami gangguan apapun.
2.
Dapat menafsirkan peraturan dengan tepat dan selalu
konsisten dalam mengambil keputusan.
3.
Harus adil dan objektif - sesuai peraturan yang sudah
disahkan PBVSI.
4.
Putusan tidak berdasarkan ramalam atau prasangka,
tetapi merupakan kejadian yang nyata atau fakta benar-benar nyata terlihat
wasit.
5.
Tempat sedekat mungkin dan lebih tinggi dari net.
Posisi dapat mengamati medan dan seluruh pemain dengan baik dan jelas.
2.6.2. Syarat
Menjadi Wasit Bolavoli
·
Berbadan sehat dan mempunyai fisik normal.
·
Mempunyai bakat menjadi seorang wasit.
·
Senang
terhadap permainan bolavoli.
·
Serendah-rendahnya lulusan SLTP.
·
Berumur 20 - 40 tahun.
·
Berdedikasi tinggi
·
Anggota satu perkumpulan bolavoli.
·
Berstatus amatir.
2.6.3. Jenjang
Wasit Bolavoli
·
Wasit perkumpulan
·
Wasit cabang wilayah
·
Wasit daerah/Pemda tingkat A dan B
·
Wasit nasional tingkat A, B, dan C
·
Wasit kandidat international
2.6.4. Perlengkapan
Wasit
Pakaian Seragam
:
·
Celana putih/hitam
·
Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih
pakai krah
·
Sepatu karet putih
·
Badge wasit sesuai klasifikasi:
1. kuning untuk cabang - dikeluarkan cabang
2. putih untuk Pemda - dikeluarkan Pemda
3. hijau untuk nasional - dikeluarkan PBVSI
Pusat, dan biru -
untuk internasional - dikeluarkan IVBF
2.6.5. Komposisi
Wasit
1.
Seorang wasit pertama (referee)
2.
Seorang wasit kedua (umpire)
3.
Seorang pencatat (scorer)
4.
4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)
2.6.6. Tugas,
Kewajiban dan Wewenang Wasit Tugas Wasit
1)
Memimpin pertandingan agar berjalan lancar.
2)
Meningkatkan: keterampilan, kemampuan dan pengetahuan
tentang perwasitan bolavoli.
3) Menyebarluaskan peraturan pertandingan di
masyarakat.
4) Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat
khususnya di Indonesia pada umumnya.
2.6.7.
Kewajiban dan Wewenang Wasit
1) Wajib memimpin pertandingan bolavoli baik
di tingkat cabang, daerah, nasional maupun tingkat internasional.
2) Tidak berhak memimpin pertandingan di atas
sertifikat yang dimilikinya.
2.6.8. Prosedur
Mewasiti
·
Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit
selama pertandingan.
·
Wasit
1 memberi tanda memulai permainan (service).
·
Wasit
1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya, tanda bola mati
bertujuan untuk menunjukkan menyetujui atau menolak permohonan regu.
·
Wasit
1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.
·
Begitu
wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan:
- Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang
resmi.
- Pemain
yang bersalah
- Giliran
service, sekaligus menunjuk regu yang mendapat poin.
Isyarat dilakukan hanya
seketika. Isyarat dilakukan dengan tangan untuk menunjuk satu kesalahan. Yang
melakukan kesalahan ditunjuk. Menunjukkan giliran service, sekaligus memberi
tanda poin dari kesalahan yang dibuat satu regu.
2.6.9.
Kekuasaan Wasit 1
·
Memimpin
pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan.
·
Mempunyai
kekuasaan penuh, termasuk upaya yang tidak tercantum dalam peraturan.
·
Kekuasaannya
mutlak - dapat mengganti salah seorang petugasnya bila dianggap tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik.
·
Menentukan
lapangan baik/buruk sebelum pertandingan.
·
Wasit 1 dan 2 harus mengawasi bola, apakah bola
tersebut telah memenuhi persyaratan sewaktu permainan berlangsung.
2.6.10. Tanggung
Jawab Wasit 1
Sebelum pertandingan :
·
Memeriksa
sarana/prasarana pertandingan.
·
Melakukan
tos.
·
Mengawali
pemanasan.
Selama
pertandingan :
·
Mempunyai
wewenang menentukan kesalahan: kesalahan pukulan servis, posisi regu, block,
sentuhan pada net, menyentuh bola, di atas net beserta pita horizontalnya, simultan/bersamaan.
·
Jangan
membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.
·
Jika
kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar score sheet, wasit 1
harus memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.
Sesudah pertandingan.
·
Menandatangani
score sheet.
·
Langsung
menuju ke ruang wasit.
2.6.11.
Tugas Wasit 2
·
Mengawasi
posisi pemain selamaset itu berlangsung, pemindahan tempa waktu set penentuan.
·
Mengawasi
tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan, kalau
ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.
·
Mencegah
pemain cadangan melakukan pemanasan di area pertandingan.
·
Mengawasi
jumlah time out dan pergantian pemain.
·
Menolak
penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonan yang sah serta mengawasi
waktunya.
·
Menunjukkan
kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak boleh menekan wasit 1.
·
Menentukan
diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari
beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah
penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan
kesehatan ini, peserta didik mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam
olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran,
keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat
mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.
3.2.Saran
Kami
sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan
kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa
yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang
semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Faruq, Muhammad Muhyi. 2009. Meningkatkan
Kebugaran Jasmani Melalui Permainan
dan Olahraga Bola Voli. Jakarta : PT. Grasindo.
Kleinmann, Theo &
Kruber, Dieter. 1990. Bola Volley
Pembinaan Teknik, Taktik dan Kondisi
Pengantar untuk Pelatih/Pendidik. Jakarta : PT. Gramedia Nurhadi. 2002.
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL). Jakarta:
Depdiknas Nurhasan, 2001.
Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Jakarta : DepdiknasRoji. 2004.
Pendidikan Jasmani untuk SMP
Kelas VII. Jakarta :
Erlangga
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, dan senantiasa
mengharapkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam bagi
junjungan Nabi Besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah penulis masih
diberi kesehatan dan umur sampai saat ini sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Permainan Bola Voli”
Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dan mungkin jauh dari sempurna seperti dalam pepatah “Tak Ada Gading
Yang Tak Retak” begitupun dengan makalah ini oleh karena itu kritik dan saran
dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan masa yang akan
datang.
Demikianlah kami buat makalah ini untuk pegangan buat kita semua, Semoga
Makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Banda Aceh, 26 Maret 2011
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
RUMUSAN MASALAH......................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A.SEJARAH
.............................................................................
B.LAPANGAN
PERMAINAN...............................................
C.CARA PERMAINAN..........................................................
D.PENGHITUNGAN ANGKA...............................................
E.SISTEM
PERTANDINGAN...............................................
F.TEKNIK
DASAR BOLA VOLI..........................................
G.WASIT
DALAM BOLA VOLI...........................................
BAB III PENUTUP..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
kebetuln saya baru mencai tentang sejarah bola voli dan bagaimana cara mudah belajarteknik dasar bola voli ya, terimakasih
BalasHapus